PERINGATAN HARI PAHLAWAN TAHUN 2018
Pada hari Sabtu tanggal 10 Nopember
2018 di halaman Kantor Kecamatan Srumbung telah dilaksanakan upacara Hari
Pahlawan yang ke-73 Tahun 2018 yang dipimpin oleh Camat Srumbung selaku
inspektur upacara. Acara tersebut dihadiri oleh Forkompimcam, dinas/ instansi,
kepala desa se Kecamatan Srumbung. Dalam sambutannya Camat Srumbung menjelaskan bahwa setiap tang 10 November bangsa Indonesia memperingati Hari
Pahlawan sebagai momen reflektif unutk memberi makna atas pengorbanan para
pahlawan kusuma bangsa, dengan menyalakan jiwa kepahlawanan dalam perjuangan
mengisi kemerdekaan. Peringatan tersebut didasarkan pada peristiwa “Pertempuran
10 November 1945” di Surabaya, sebagai pertempuran pertama dan terbesar antara
pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah proklamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945, dengan memakan korban jiwa yang sangat besar. Peringatan Hari
Pahlawan harus mampu menggali maknanya.
Dengan meminjam ungkapan Bung Karno, semangat kepahlawanan itu adalah semangat
rela berjuang, berjuang mati-matian dengan penuh idealisme dengan mengutamakan
kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Semangat Kepahlawanan adalah
semangat persatuan, persatuan yang bulat-mutlak dengan tiada mengeculikan
sesuatu golongan dan lapisan. Semangat Kepahlawanan adalah semangat membentuk
dan membangun negara.Dalam rangka mencapai perikehidupan kebangsaan yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, patriotisme progresif harus
mengembangkan ketahanan bangsa untuk bisa menadiri dalam ekonomi, berdaulat
dalam bidang politik dan berkepribadian dalam kebudayaan. Sejalan dengan
orientasi Trisakti tersebut, Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden
H.M. Jusuf Kalla hadir dengan menawarkan visi transformatif
: “Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, Mandiri dan berkepribadian
berlandaskan gotong royong. Sambutan Menteri
Sosial, mengatakan semangat kepahlawanan harus dijadikan momentum untuk
mengatasi segala permasalahan bangsa. Melalui peringatan Hari Pahlawan 10
November, mengajak seluruh masyarakat Indonesia menjadi pahlawan untuk bangsa
ini.Caranya dengan berkontribusi positif dalam bentuk kerja nyata sekecil
apapun sesuai kemampuan, bidang tugas, dan profesi masing-masing. Apapun
posisinya, apakah sipil atau militer, pejabat atau non pejabat, rakyat biasa
atau pemimpin.
Menurut
konteks berperang saat ini tidak lagi
mengangkat senjata melawan penjajah. Namun berperang untuk mengatasi berbagai
masalah bangsa, seperti kemiskinan, pengangguran, keterlantaran, ketunaan
sosial, korban bencana, dan berbagai masalah sosial lainnya. Semangat dan
nilai-nilai kepahlawanan harus bisa diimplementasikan dan didayagunakan untuk
hal tersebut. Sejarah
bangsa dan negara Indonesia mencatat bahwa perjuangan untuk merebut kemerdekaan
dan mendirikan NKRI membutuhkan ikatan persatuaan dan kesatuan yang kuat.
Negara kesatuan Republik Indonesia, kata dia, tidak akan bisa berdiri menjadi
negara yang merdeka berdaulat dan terhormat seperti saat ini, tanpa perjuangan
para pejuang, pendiri bangsa dan pahlawan yang telah mengorbankan jiwa, raga pikiran serta hartanya.
Diharapkan, komitmen para pejuang, pendiri bangsa, serta para pahlawan untuk
mempersatukan banga tersebut dapat terus ditindaklanjuti secara nyata. Makna
pahlawan dalam konteks kekinian adalah orang yang konsisten memperjuangkan
sesuatu untuk perubahan ke arah yang positif.Kerja Nyata untuk bangsa ini tidak
hanya menjadi tugas pemerintah, tapi juga seluruh masyarakat. Jangan sampai
pengorbanan para pahlawan menjadi sia-sia karena sikap apatis kita terhadap
nasib bangsa ini.
Created At : 2018-12-31 00:00:00 Oleh : MARIA YOSEPHA SULISTYAWATI T Berita Utama Dibaca : 501